BULAO.ID – Djadjang Nurdjaman merupakan satu dari dua orang yang mampu mempersembahkan trofi juara untuk Persib di kompetisi kasta tertinggi nasional, baik sebagai pemain maupun pelatih kepala. Satu sosok lainnya adalah almarhum Ade Dana.
Jika Ade Dana mempersembahkan trofi juara untuk Persib pada tahun 1961 (sebagai pemain) dan 1989/1990 (sebagai pelatih kepala), Djanur — sapaan akrab Djadjang Nurdjaman — melakukannya pada tahun 1986 dan 1989/1990 (sebagai pemain) dan 2014 (sebagai pelatih kepala).
Kalau mau dilengkapi, Djanur juga mempersembahkan trofi juara ketiha menjadi asisten pelatih Indra M Tohir di Kompetisi Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia (LI) I/1994-1995.
Baca Juga: 7 November 2014: Tekuk Persipura Lewat Drama Adu Penalti, Persib Juara LSI 2014
Dilahirkan di Majalengka, 30 Maret 1959, Djanur sudah membela Persib di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PSSI 1975/1978 saat usianya belum genap 19 tahun. Pada musim pertamanya, Djanur mendapatkan pengalaman pahit karena gagal membantu Persib berkompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional pada saat PSSI mulai memberlakukan pembagian divisi.
Di babak play-off untuk menentukan tim kelima yang tampil di Divisi Utama di Stadion Utama Senayan, 27 Januari 1978, Persib dikalahkan Persiraja Banda Aceh 1-2 dan harus rela bertarung di Divisi I 1978/1979.
Setelah itu, Djanur memutuskan terjun ke kancah kompetisi sepakbola profesional yang baru mulai digagas PSSI, Galatama, dengan bergabung dengan Mercu Buana Medan. Sempat memperkuat Sari Bumi Raya (SBR), Djanur baru kembali ke Persib menjelang bergulirnya Kompetisi Perserikatan 1986.
Baca Juga: 11 Maret 1986: Gol Tunggal Djanur Akhiri 25 Tahun Puasa Gelar Juara Persib
Seolah menjadi berkah, kembalinya Djanur ke Persib ditandai prestasi mengesankan. Setelah dikalahkan secara dramatis melalui drama adu penalti dalam dua grandfinal Kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, Persib bisa tampil sebagai kampiun pada tahun 1986. Persib mengakhiri puasa gelar juara selama 25 tahun setelah mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 pada pertandingan final di Stadion Utama Senayan, 11 Maret 1986, melalui gol tunggal Djanur pada menit 77.
Trofi juara sebagai pemain kembali dipersembahkan Djanur di Kompetisi Perserikatan 1989/1990. Pada pertandingan final di Stadion Utama Senayan Jakarta, Persib mengalahkan Persebaya 2-0 melalui gol bunuh diri Subangkit menit 6 dan Dede Rosadi menit 59.
Di tangan Ade Dana yang membuat catatan sebagai orang pertama yang mampu mengantarkan Persib juara sebagai pemain dan pelatih, komposisi pemain Persib yang dimainkan di laga ini adalah Tim asuhan Ade Dana ini menurunkan 11 pemain terbaiknya pada laga tersebut. Mereka adalah Samai Setiadi (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya (belakang), Asep Sumantri, Nyangnyang, Yusuf Bachtiar (tengah), Sutiono Lamso, Adjat Sudradjat, dan Djadjang Nurdjaman (depan).

Baca Juga: 11 Maret 1990: Persib Tekuk Persebaya, Ade Dana Torehkan Catatan Mengesankan
Jejak Ade Dana akhirnya bisa diikuti Djanur, 24 tahun kemudian. Momennya terjadi ketika ia membawa Persib menjadi kampiun Liga Super Indonesia (LSI) 2014 setelah pada pertandingan final di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, 7 November 2014, Persib menundukkan Persipura 5-4 melalui drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal.***
Be the first to comment on "Dua Momen Juara yang Bikin Djadjang Nurdjaman Samai Catatan Ade Dana"