);

Pimpin Burkina Faso ke Piala Dunia U-17 2023, Begini Cerita Tak Berkesan Brahima Traore Bersama Persib

Brahima Traore
Pemain asal Burkina Faso yang memperkuat Persib di LI XII/2006, Brahima Traore. (Dok Pikiran Rakyat)

BULAO.ID – Brahima Traore (49) melompat kegirangan saat Presiden FIFA, Gianni Infantino mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pengganti Peru, Juli 2023 lalu. Kegembiraan itu tak bisa disembunyikan karena pelatih Tim Nasional Burkina Faso U-17 tersebut menyadari akan kembali ke Indonesia, negara tempat ia sempat berkarier saat aktif menjadi pesepakbola profesional, 17 tahun silam.

Salah satu klub Indonesia yang pernah dibelanya adalah Persib. Sosok kelahiran 25 Februari 1974 itu memperkuat Bulao pada putaran kedua Liga Indonesia XII/2006 di era kepelatihan Arcan Iurie Anatolievici dari Moldova.

Ceritanya, ketika ditunjuk menggantikan Risnandar Soendoro (alm) yang mengundurkan diri usai dua kekalahan di laga pembuka dari PSIS Semarang 1-2 (15 Januari 2006) dan Persijap Jepara 0-1 (18 Januari 2023), Iurie punya tugas mengangkat prestasi tim dan mendapatkan kebebasan untuk membangun kekuatan timnya, termasuk mendatangkan legiun asing.

Baca Juga: 16 April 2006: Kosin Dipaksakan Main, Dua Gol Empat Menit PSMS Permalukan Persib

Ketika Iurie datang, Persib sudah memiliki lima pemain asing yaitu Antonio Claudio (Brasil), Nippnt Chanarwut, Pradit Taweechai, Kosin Hathairattanakool (Thailand), dan Redouane Barkaoui (Maroko). Dari kelima nama tersebut, Kosin dan Barkaoui baru bisa bergabung di pekan keenam.

Setelah menyelesaikan putaran pertama dengan prestasi masih terseok-seok, Iurie yang pada musim sebelumnya mengantarkan Persija Jakarta menjadi runner-up LI XI/2005 dan Piala Indonesia 2005, baru bisa mendatangkan pemain asing setelah duo Thailand, Nippont Chanarwut dan Pradit Taweechai dicoret.

Untuk menambah ketajaman di lini depan yang sudah dihuni Barkoaui, Zaenal Arif, Gendut Doni dan Dicky Firasat, Iurie memutuskan mendatangkan dua gelandang serang asal Afrika yaitu Ayouck Louis Berty (Kamerun) dan Brahima Traore (Burkina Faso).

Baca Juga: 19 April 2006: Persib Dipermalukan PSDS, Arcan Iurie Nyatakan Mengundurkan Diri

Sayangnya, baik Ayouck maupun Brahima Traore di luar ekspektasi Iurie. Masa adaptasi yang singkat menjadi penyebab utamanya. Traore menjalani debut yang sama sekali jauh dari kata mengesankan pada saat Persib menjamu PSMS Medan di Stadion Siliwangi Bandung, 16 April 2006. Dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan Persib 0-2 itu, sebagai starter, Brahima hanya bermain 23 menit sebelum digantikan Erick Setiawan, karena penampilannya tak sesuai harapan.

Pada pertandingan berikutnya melawan PSDS Deli Serdang di Stadion Siliwangi, 19 April 2006, Brahima masih menjadi starter. Namun lagi-lagi, ia ditarik pada menit 61 untuk digantikan Dicky Firasat dan Persib kembali kalah, kali ini dengan skor 1-2.

Setelah itu, Brahima praktis menjadi pemanis bangku cadangan hingga kompetisi berakhir. Dari 13 pertandingan Persib di putaran kedua, Brahima hanya tampil dalam 5 pertandingan tanpa sumbangsih gol.

Sudah ketahuan, ketika Iurie kembali dipercaya menangani Persib pada musim berikutnya, pemain yang mengenakan jersey bernomor punggung 14 ini terdepak dari skuad Bulao untuk LI XIII/2007.***

About the Author

ENDAN SUHENDRA
Journalist and writer

Be the first to comment on "Pimpin Burkina Faso ke Piala Dunia U-17 2023, Begini Cerita Tak Berkesan Brahima Traore Bersama Persib"

Leave a comment

Your email address will not be published.


*